Welcome To Elis Blog

Minggu, 23 Oktober 2011

Analisis kepuasan konsumen terhadap ponsel nokia di kelapa dua Depok

BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Model Penelitian
A. Variabel Pengaruh (X)
Yaitu persepsi masyarakat kelapa dua depok terhadap ponsel nokia yang ada di iklan televisi (X1) atau media papan reklame (X2)
B. Variabel kepuasan konsumen (Y)
Yaitu bagaimana masyarakat kelapa dua mempersepsikan citra merek dari NOKIA

3.2 Data dan Variabel
Media Televisi (X1): Pesan iklan Nokia di televisi menggambarkan Kualitas dan keunggulan yang mampu menarik minat para konsumen.
Media media papan reklame (X2) : Melalui media ini, konsumen bisa melihat secara langsung barang yang akan dipasarkan. Selain itu ada hadiah dan diskon khusus untuk type yang baru keluar, sehingga menarik minat para konsumen.
Kepuasan Konsumen (Y) : Menunjukkan bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap promosi yang dilakukan menyangkut diskon, kualitas ,keunggulan produknya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan cdengan memberikan kuesioner kepada masyarakat Kelapa Dua Depok dari berbagai usia.

3.4 Sumber Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh atau dengan survey lapangan menggunakan semua metode pengumpulan data original. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari responden.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data. Untuk memperoleh data sekunder, peneliti melakukan studi pustaka, penelaan majalah-majalah dan internet.

3.5 Tahapan Penelitian
• Membuat kuesioner
• Menentukan seberapa banyak objek yang akan diteliti
• Membagikan kuesioner tersebut kepada para responden
• Mengumpulkan kuesioner
• Mengolah datanya menjadi sebuah laporan

3.6 Sampel Dan Populasi
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling (metode acak) dengan melibatkan responden sebanyak 110 orang yang merupakan pengguna Nokia. Kuesioner disebarkan secara langsung yang disertai dengan wawancara dengan responden dan metode droff of. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa profil demografi responden tidak mengikat secar pasti., karena ponsel nokia digunakan oleh hampir segala rentang usia, namun didapati bahwa pengguna nokia dalam penelitian ini sebagian besar didominasi oleh kelas usia 15-25 tahun, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan/konsumsi. Nokia juga tidak mensegmentasikan produknya berdasarkan jenis kelamin dan usia. Pensegmentasian dilakukan dengan melihat needs dan kebutuhan akan fitur yang menggambarkan cara berfikir dan gaya hidup pengguna Nokia.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Analisis kepuasan konsumen terhadap ponsel nokia di kelapa dua Depok

BAB II
Landasan Teori

2.1 Teori
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah ditanamkan fitur komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bisa mengubah fungsi ponsel tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat. Tidak hanya didunia bisnis, kini dikalangan masyarakat biasa pun, Handphone sudah merupakan kebutuhan. Nokia merupakan salah satu merk handphone yang paling digemari masyarakat.

2.2 Hipotesis
Pelanggan yang menyatakan puas adalah pelanggan yang merasakan nilai dari produsen. Jadi produk atau jasa yang bias memuaskan adalah produk yang memberikan sesuatau yang dicari konsumen sampai tingkat puas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen
1. Kualitas produk, meliputi :
a. Performance
b. Reability
c. Fitur
d. Keawetan
e. Desain
2. Harga
3. Kualitas pelayanan
4. Emotional factor
5. Kemudahan untuk mendapatkan produk.

2.3 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh faktor-faktor mengapa kebanyakan masyarakat cenderung memilih handphone Nokia dibandingkan yang lain yaitu karena tetap terjaganya kualitas handphone Nokia Bahkan sekalipun saat ini sudah semakin banyak merk handphone baru yang keluar,Nokia tetap menjadi idola masyarakat. Karena handphone Nokia fiturnya semakin lengkap, harganya bersaing. Nokia pun memilik berbagai Tipe yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan dan lifestyle konsumennya. Ditambah lagi pelayanan purnajual berupa outlet-outlet konsultasi produk yang dikenal dengan Nokia Care. Outlet ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya outlet ini dapat ditemukan di mall atau pusat perbalanjaan.
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1 : Ada pengaruh promosi handphone yg dialkukan nokia terhadap kepuasan konsumen (kelapa dua depok)
H0 :Tidak da pengaruh promosi handphone yg dialkukan nokia terhadap kepuasan konsumen (kelapa dua depok)

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Heru Citra (2006) skripsi : 'Analisis faktor yang mempengaruhi konsumen Dalam menggunakan ponsel Nokia (Jakarta-Bogor). Tujuan Penelitian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik pengguna ponsel Nokia (Studi kasus Kota Jakarta dan Bogor)lalu menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam menggunakan ponsel Nokia, juga menganalisis tingkat kepuasan pengguna ponsel nokia juga menganalisis faktor atribut ponsel nokia yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian.
Dede Febrianto (2010) skripsi : ‘Analisis pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan dalam upaya minat beli ulang produk handphone merek nokia di surabaya. Tujuan Penelitian adalah : Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan pada produk handphone merek Nokia di Surabaya, dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang pelanggan pada produk handphone merek Nokia di Surabaya

2.5 Deskripsi Statistik
a. Metode Deskriptif
Analisis metode deskriptif yaitu metode penganalisisan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasian, menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2003: 142)
b. Metode Statistika
Analisis regresi yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu iklan televisi (X1) dan papan reklame(X2) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen terhadap ponsel nokia (Y).
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :

Y = Kepuasan Konsumen

a = konstanta

X1 = Skor pengaruh iklan televisi

X2 = Skor pengaruh papan reklame

b = koefisien regresi berganda

e = Standard eror

Jumat, 07 Oktober 2011

Analisis kepuasan konsumen terhadap ponsel nokia di kelapa dua Depok

BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi, maka alat-alat komunikasi mulai berkembang pesat yang sampai saat ini telah mengenal teknologi yang disebut mobile phone. Saat ini produsen ponsel yang besar dan dikenal luas oleh konsumen ialah nokia. Nokia sebagai salah satu produsen handphone yang menguasai pasar di Indonesia membuat nokia terus melakukan inovasi-inovasi terbaru terhadap handphone produksi terbarunya untuk mempertahankan minat masyarakat terhadap handphone produksi nokia.

Masalah
Pelanggan yang menyatakan puas adalah pelanggan yang merasakan nilai dari produsen. Jadi produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk yang memberikan sesuatu yang dicari konsumen sampai tingkat puas. Kepuasn pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidsk hsnys jsngks pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini disebabkan kepuasan pelanggan memiliki nilai strategic bagi perusahaan. Kenyataan menunjukkanbahwa suksesnya perusahaan-perusahaan besar dan merek-merek terkenal tidak terlepas dari ikatan yang kuat dari pelanggannya, yaitu kepuasan konsumen. Nokia sebagai produsen ponsel terbesar di dunia saat ini berusaha untuk tetap mempertahankan pangsa pasarnya dengan terus melakukan program-program yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Selain inovasi dan diferensiasi yang tak pernah berhenti, pemahaman terhadap karakteristik konsumen berdasarkan profil, perilaku, dan preferensi juga perlu dilakukan. Melalui informasi tersebut nantinya, dapat dilakukan segmentasi pelanggan dan perumusan program tersebut. Sehingga akhirnya dapat diimplementasikan suatu program yang dapat mempertahankan kepuasan pelanggan dan menciptakan loyalitas.

Tujuan
Untuk mendeskripsikan karakteristik pengguna ponsel nokia, lalu menganalisis factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam menggunakan ponsel nokia, juga menganalisis tingkat kepuasan pengguna ponsel nokia dan juga menganalisis factor atribut ponsel nokia yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian.

Rabu, 05 Oktober 2011

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT DAN PERILAKU MEMBELI KONSUMEN ( STUDI KASUS PADA PT ULTRAJAYA )

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambil keputusan. Semakin banyaknya perusahaan sejenis yang beroperasi dengan berbagai produk/jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya.
Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa banyak konsumen yang berhasil diperoleh, namun juga bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut. Dalam pemasaran dikenal bahwa setelah konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan rasa puas dan tidak puas. Rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk/jasa. Bila produk/jasa tidak memenuhi harapan konsumen, konsumen merasa tidak puas, sehingga dimasa yang akan datang konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang. Di lain pihak apabila sebuah produk/jasa melebihi harapan konsumen, konsumen akan merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang.
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang diinginkannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu konsumen.
Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju ke arah tindakan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen. Hal ini merupakan bagian dari kajian perilaku konsumen. Perilaku konsumen dalam pandangan Winardi (1991: 141) dapat dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam hal merencanakan, membeli dan menggunakan barang-barang ekonomi dan jasa-jasa. Dengan demikian perilaku konsumen terdiri dari aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang-orang sewaktu sedang menyeleksi, membeli dan menggunakan produk-produk dan jasa-jasa, sedemikian rupa sehingga hal tersebut memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka.
Minat beli dapat ditingkatkan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain faktor psikis yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri konsumen yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap, selain itu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh keluarga, status sosial, dan kelompok acuan, kemudian pemberdayaan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan juga distribusi.
Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan. Perilaku konsumen dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Bagi semua perusahaan, baik yang menjual produk maupun jasa, perilaku konsumen pasca pembelian, akan menentukan minat konsumen untuk membeli lagi produk/jasa perusahaan tersebut. Ada kemungkinan konsumen tidak akan membeli produk/jasa perusahaan lagi setelah merasakan ketidaksesuaian kualitas produk/jasa yang didapatkan dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang saat ini terus berupaya mempertahankan konsumen yang sudah ada dan berusaha memperoleh konsumen yang baru. Hal ini dikarenakan perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang sudah cukup lama bergerak dalam bidang usaha yang ditekuninya, yaitu makanan dan minuman, sementara banyak pula perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. PT Ultrajaya telah berdiri sejak tahun 1971, sehingga di bidang produksi makanan dan minuman dapat dikatakan bahwa PT Ultrajaya merupakan salah satu perusahaan pelopor.
Di bidang makanan PT Ultrajaya memproduksi rupa-rupa mentega (butter), susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis (sweetened condensed milk). Di bidang minuman PT Ultrajaya memproduksi minuman aseptik yang diproses dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton seperti minuman susu, sari buah, teh, minuman tradisional, dan minuman untuk kesehatan. Perusahaan juga memproduksi teh celup (tea bags) dan konsentrat buah-buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).
Pada tahun 2003 perusahaan membukukan total penjualan bersih sebesar Rp 490,6 milyar yang berasal dari penjualan produk minuman sebesar Rp 354,1 milyar atau 72,2%, dan berasal dari penjualan produk makanan (mentega, susu bubuk, susu kental manis, dan lain-lain) sebesar Rp 136,5 milyar atau 27,8%. Dibandingkan dengan total penjualan bersih pada tahun 2002 sebesar Rp 408,8 milyar maka total penjualan bersih pada tahun 2003 sebesar Rp 490,6 milyar ini menunjukkan kenaikan sebesar 20,0% atau Rp 81,8 milyar. Kenaikan ini berasal dari penjualan produk minuman UHT (Ultra High Temperature) yang meningkat 11,4%, produk susu kental manis sebesar 14,3%, produk susu bubuk (tol packing) sebesar 68,7%, dan produk lainnya seperti tea bag, cone, dan lain-lain sebesar 180%, sedangkan produk mentega (butter) mengalami penurunan sebesar 12,8%.
Jika dilihat dari data penjualan bersih PT Ultrajaya yang diuraikan di atas, dapat diketahui bahwa ada perkembangan yang cukup menggembirakan di bidang penjualan. Akan tetapi pihak manajemen PT Ultrajaya menyadari bahwa prestasi yang dicapai ini dapat menurun apabila PT Ultrajaya tidak dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk-produknya. Di lain pihak adanya perusahaan pesaing yang berusaha merebut pangsa pasar yang telah ada, merupakan suatu ancaman yang tidak dapat diabaikan.
Jika dikaitkan dengan teori perilaku konsumen, maka salah satu cara yang dapat ditempuh PT Ultrajaya untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumennya, adalah dengan mempelajari alasan pembelian yang mereka lakukan terhadap produk PT Ultrajaya. Setelah mempelajari alasan pembelian tersebut, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menentukan strategi penjualan perusahaan.
Minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif konsumen. Contoh sikap konsumen adalah adanya keyakinan terhadap kualitas produk PT Ultrajaya, sedangkan contoh norma subyektif adalah keyakinan konsumen untuk mengikuti referensi dari orang tua, adik/kakak, sahabat/rekan kerja, atau tetangganya. Perilaku lampau juga tidak kalah penting dalam mempengaruhi minat beli. Konsumen yang pernah mengkonsumsi produk PT Ultrajaya akan menjadikannya sebagai pengalaman dan akan menggunakan pengalamannya tersebut sebagai penentu keputusan pembelian ulang. Dalam hal ini jika konsumen mempunyai pengalaman yang baik berkaitan dengan produk PT Ultrajaya maka ia akan melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan, akan tetapi jika konsumen mempunyai pengalaman yang buruk, maka ia tidak akan membeli kembali produk perusahaan. Sebagai contoh jika konsumen pernah mengalami keracunan ketika mengkonsumsi produk PT Ultrajaya, maka besar kemungkinan ia tidak akan membeli kembali produk dari PT Ultrajaya dimasa yang akan datang.
Berkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat membeli kembali pada konsumen PT Ultrajaya yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Hasil penelitian akan dituliskan dalam tesis berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli dan Perilaku Konsumen (Studi Kasus pada PT Ultrajaya).
BAB II
ISI
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya dan pengaruh minat untuk membeli kembali terhadap perilaku membeli konsumen?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh minat untuk membeli kembali terhadap perilaku membeli konsumen.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT Ultrajaya, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang seberapa kuat sikap, norma subyektif dan perilaku lampau mempengaruhi minat konsumen untuk membeli kembali produk PT Ultrajaya dan seberapa kuat pengaruh minat konsumen untuk membeli kembali terhadap keputusan membeli konsumen. Informasi tersebut dapat dipergunakan untuk menentukan strategi yang harus ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya.
2. Bagi Universitas Gadjah Mada, hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai perilaku konsumen.
3. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah di lapangan dan untuk mempertajam pengetahuan mengenai perilaku konsumen.
4. Bagi Peneliti Lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian mengenai aspek-aspek sejenis.
BAB III
1.5 Kesimpulan
Penelitian ini bias menjadi masukan bagi PT. Ultrajaya karena informasi yang didapat dapat digunakan untuk menentukan strategi yang harus ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya.

http://www.skripsi-tesis.com/06/15/analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat-dan-perilaku-membeli-konsumen-studi-kasus-pada-pt-ultrajaya-pdf-doc.htm